Minggu, 30 Oktober 2011

Tak Mampu Mendefinisikan Filsafat

Secara Harfiah, kata "filsafat" berarti cinta kebijaksanaan. Filsafat dalam arti teknis yang paling tepat dipahami sebagai hal yang meliputi tiga aspek yaitu:
1. Aktivitas (kegiatan)
2. Serangkaian sikap
3. Keterpaduan Isi
(George R. Knight dalam Filsafat Pendidikan)
Dapat disimpulkan dari uraian tersebut, bahwa berfilsafat merupakan aktivitas dalam membentuk suatu kebijaksanaan, serangkaian sikap kita terhadap pemikiran para filsuf dan keterpaduan isi antara pemikiran berfilsafat kita yang sekarang dengan para filsuf yang terdahulu. Sehingga terbentuk suatu kesesuaian. Hal demikian merupakan suatu rancangan yang tidah mudah, karena sesungguhnya manusia memiliki keterbatasan berpikir dalam hal memikirkan filsafat itu sendiri.
Oleh karena itu, sesungguhnya kita tak mampu mendefinisikan filsafat itu sediri.

Dunia adalah pikiranku

Berpikir merupakan anugerah Tuhan yang telah diberikan kepada manusia yang memiliki akal pikiran. Karena sesungguhnya manusia tidak akan mengenal dirinya, orang lain, dan sang pencipta (Tuhan) apabila dia tidak berpikir. Manusia memiliki potensi yang besar dalam berpikir, apa yang dia lakukan, tuliskan dan ucapkan merupakan realisasi dari berpikirnya manusia.
Dengan berani berpikir, maka kita berani mengenal dan mengatahui sesungguhnya adanya dunia, penghuninya dan penciptanya. Apa yang kita pikirkan itulah merupakan dunia kita, sejauhmana keterbatasan dan kemauan kita berpikir, sejauh itu kita bisa mengetahui dunia.

Dunia adalah bahasa

Bahasa pada umumnya memiliki keberagaman, sehingga dari keberagaman bahasa terdapat keberagaman budaya. karena sesungguhnya bahasa adalah alat, perantara, dan penghubung. oleh karena itu bahasa merupakan alat komunikasi antara sesama budaya, ataupun berbeda budaya dengan menggunakan bahasa persatuan. Karena sesungguhnya dunia itu satu dan dunia adalah bahasa.
Tanpa adanya bahasa seseorang ataupun masyarakat, antar negara di dunia ini tidak bisa saling melakukan relasi dan komunikasi. Karena sesungguhnya berbahasa dengan berkomunikasi merupakan jalan kita berfikir dan memikirkan dunia komunikasi para filsuf. Sehingga kita mengetahui bagaimana pemikiran filsafat terdahulu karena adanya bahasa.
Oleh karena itu, sesungguhnya dunia adalah bahasa.

Sabtu, 29 Oktober 2011

Menemukan bahwa Filsafat adalah Diriku

Berfilsafat merupakan keberanian berfikir sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya dalam konteks etika yang baik.
Dalam hal mensintetisiskan tesis tesis dan anti-tesis anti-tesisnya untuk menemukan bahwa filsafat itu adalah diriku. sesungguhnya hal yang demikian itu adalah belajar berfilsafat untuk belajar berfikir dalam memikirkan adab berfilsafat para filsuf yang bersesuaian itu artinya bahwa filsafat merupakan fikiranku sendiri atau diriku sendiri.
Dalam kaitannya dengan para filsuf:
Plato aku adalah fikiranku,
Arstoteles aku adalah pengalamanku,
Descartes aku adalah rasionalku,

Kamis, 27 Oktober 2011

Sintetiskan Hati dan Pikiran

Hati dan Pikiran merupakan hal yang mempengaruhi kehidupan kita. Dua hal tersebut adalah karunia terbesar Tuhan dalam hidup kita dan kedua hal tersebut mempunyai komunikasi yang kuat atau satu kesatuan.
Jikalau Hati kita bersih dan dalam keadaan mengakui dan mengikuti ajaran Tuhan, maka pikiranpun akan ikut bersih, bijak, dan berpikiran positif.
Ingat lirik lagu dalam syi'ar agama oleh Da'í kondang (Aa Gym) "Bila Hati kian bersih pikiranpun akan jernih"
Dalam mensintetiskan hati dan pikiran dalam membangun dunia berlandaskan hati merupakan cara yang bijak, akan tetapi hati harus dalam keadaan bersih dari sifat kotor seperti: Iri Dengki, Kufur, Sombong, Riya', dll. Sehingga pikiran kita dapat mengambil keputusan yang bijak.

Transformasi Dunia dalam Ruang dan Waktu

Transformasi dunia ini meliputi semua dimensi-dimensi yang ada yaitu dimensi material, formal, normatif, dan spiritual. Ini dapat digambarkan dalam bentuk sumbu-sumbu salah satunya sumbu ontologi dimana ujungnya merupakan berpikir intensif dan ekstensif, sementara diujung yang lain merupakan aspek tidak intensif dan tidak ekstensif. Sumbu yang lain yaitu sumbu aksiologi dimana terdapat baik dan etik diujungnya, sementara itu diujung yang lain terdapat tidak etik dan tidak baik. 
(dalam Perkuliahan: Dr.Marsigit, M.A)
(http://aanhendroanto.blogspot.com/2011/05/transformasi-dunia-dalam-filsafat.html)Etika sendiri sebagai cabang filsafat memang telah dibagi ke dalam tiga tataran yang berbeda yaitu (1) etika normatif; (2) etika terapan; dan (3) meta-etika.
Tranformasi SDM Pendidikan
Mempersiapkan sumberdaya manusia menyongsong tatanan baru yang lebih baik berdasarkan keempat kontrak di atas memerlukan lifelong education for all and curriculum for 21st century. yang didasarkan pada empat pilar pendidikan yang digariskan UNESCO. Pertama, learning to be, Kedua, learning to know. Ketiga, learning to do. Keempat, learning to live together.
(http://www.dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1905%3Atransformasi-sudut-pandang-pendidik-abad-21&catid=159%3Aartikel-kontributor&Itemid=309) 
Dapat disimpulkan bahwa Transformasi Dunia dalam Ruang dan waktu merupakan dimensi material, formal, normatif, dan spiritual.

Filsafat Pendidikan Matematika

Secara formal objek matematika berupa benda-benda pikir. Benda-benda pikir diperoleh dari benda konkret dengan melakukan abstraksi dan idealisasi.
Abstraksi adalah kegiatan yang hanya mengambil sifat-sifat tertentu saja untuk dipikirkan atau dipelajari.
Idealisasi adalah kegiatan yang menganggap sempurna sifat-sifat yang ada.

Secara material objek matematika dapat berupa benda-benda konkret. material objek matematika itu berada di lingkungan atau sekitar kita. (Marsigit dalam Artikel Pendidikan Karakter Matematika)
Dalam hal tersebut dapat dimaknakan kebentuk Filsafat Pendidikan Matematika yaitu obyek formal berfilsafat pendidikan matematika berupa benda-benda pikir.

Perjalanan Filsafat

Perjalanan Filsafat Imajiner dalam kehidupan merupakan dimana kita mulai berfikir dan memikirkan sesuatu hal yang ada dan mungkin ada.
Menurut saya: Berfilsafat tidak lain tidak bukan adalah berfikir intuisi dalam bentuk Sintetik a priori yang dikemukakan oleh Immanuel Kant dan filsafat itu kembali berfikir bagaimana adab berfilsafat bijak yang bersesuaian dengan para filsuf.
Fisafat imajiner tersebut merupakan intuisi kita dalam perjalanan berfilsafat.
Dari pembelajaran Filsafat Ilmu oleh Pak Marsigit, bahwa berfilsafat itu adalah berfikir dengan seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya serta diikuti dengan hati yang ikhlas supaya kita dapat berfikir dengan bijak.

Tema Hantu dan Kematian di kelas RSBI....?

Tema Hantu dan Kematian di kelas RSBI, ini adalah cerita yang sangat baru yang saya dengar dan saya pun terkejut akan cerita tersebut.
Akan tetapi, dibalik keterjutan kita akan sikap para siswa RSBI itu, mereka telah mewujudkan bentuk kreatifitas dan keberanian siswa dalam membentuk kondisi saran-prasarana kelas yang menunjukkan hal diluar kebiasaan.
Menurutnya MEREKA SUDAH BOSAN DENGAN HAL-HAL DEMIKIAN. Hal-hal demikian itu maksudnya tentang kebiasaan-kebiasaan yang ada pada kehidupan mereka. Dari jawaban mereka, terbukti bahwa Sekolah tersebut memberikan kebebasan positif kepada siswa untuk memilih kondisi kelas yang seperti apa yang bisa menumbuhkan motivasi dalam PBM mereka.

Pendidikan Karakter

Dari artikel ini, dapat saya ambil suatu pembelajaran tentang Matematika dan pendidikan karakter Matematika. Pendidikan karakter dalam pembelajaran merupakan hal yang harus diterapkan dalam pembelajaran di Sekolah maupun diluar Sekolah.
Dalam pembelajaran Matematika terdapat beberapa tipe pembelajaran Matematika yaitu:
1. Berfikir Matematika
2. Komunikasi Matematika
3. Aplikasi matematika
Dalam tipe tersebut dapat diimplementasikan dan dikembangkan suatu pembelajaran Matematika yang dapat mewujudkan Pendidikan Karakter siswa.
Implementasi pendidikan karakter dalam pendidikan matematika mengandung makna seberapa jauh kita mampu melakukan kegiatan dalam rentang niat, sikap, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman matematika, pendidikan matematika, dan pembelajaran matematika.

Rabu, 26 Oktober 2011

Pemberontakan para begawat mitos teori kemampuan otak

kemampuan otak sesorang memiliki tingkat pemikiran yang berbeda, sehingga banyak terjadi kesombongan atau ego yang ada pada pemikirian mereka.dari elegi bapak pemikiran dari para begawat telah menunjukkan hal tersebut. sesorang boleh berfikiran berbeda asalkan pemikirannya punya dasar dan pedoman yang bisa dijadikan acuan dengan disadurkan etika yang benar.

mengintip seminar internasional

Assalamu'alaikum.....
cuma Mengintip seminar Matematika untuk mendapatkan ilmu lewat Teknologi masih ada hambatan dan kesulitan.
saya sudah mencoba mendownload dan sangat penasaran dengan makalah yang bapak buat, tapi mungkin karena keterbatasan saya atau prasarana yang saya gunakan belum memadai sehingga kesulitan itupun ada.
Apalagi mengikuti acara seminar yang di adakan di Luar negeri.
banyak hal yang menjadi hambatannya terutama materi dan ilmu yang terbatas.
tapi rasa ingin belajar di Negeri orang merupakan cita-cita saya yang belum tercapai.