Senin, 21 November 2011

Orang Paling Berbahaya di Dunia

Orang yang paling berbahaya di dunia secara berpikir filsafat adalah yang tidak bisa menggunakan pikirannya dalam memikirkan dunianya pada koridor adab yang baik dan hanya dapat memangsa ruang dan waktu, sehingga dapat berbahaya pada kehidupan dunia (berbagai komponen dunia) baik dirinya maupun orang lain.

Orang Paling Seksi Di Dunia

Menemukan Orang Paling Seksi secara Filsafati di Dunia. secara filsafat menemukan orang yang paling seksi dunia yaitu dengan cara membuka pikiran kita secara ekstensif dan intensif dalam keterkaitan dengan ruang dan waktu. Orang yang paling seksi dunia pada ruang dan waktu merupakan orang yang memiliki kekuasaan dalam mengolah pikirannya dengan ilmunya sesuai pada ruang dan waktunya.

Membangun Dunia

Dunia Filsafat merupakan sesuatu yang ada dan mungkin ada (pengertian dunia filsafat dalam pembelajaran filsafat ilmu). Oleh karena itu apa yang kita pikirkan dan tidak dapat dipikirkan itulah dunia. Apa yang disekitar kita dan diluar lingkungan kita itulah dunia. Dunia dapat berupa komponen sintesis dari anti-tesis dan tesis yang terkandung didalamnya. Jikalau ingin membangun dunia, maka bangunkanlah pikiran kita untuk memikirkan dunia itu. Dunia memiliki karakteristik dari komponen-komponennya masing-masing, sebagai contoh dunia pendidikan, dunia mahasiswa, dunia sekolah, dunia kerja dan banyak lagi dunia yang dapat kita pikirkan.
Dalam membangun dunia tersebut, pikiran kita harus dapat memasuki komponen yang ada pada dunia tersebut. Sehingga untuk membangun dunia dapat dilakukan dengan hukum "Aku" yaitu pikiran dan "Bukan Aku" yaitu diluar Pikiran.

Filsuf Tak Mampu Melarikan Diri

Para filsuf mempunyai pemikiran yang pada hakekatnya kembali kepada kehidupan.
Sejarah Filsafat Yunani juga memberikan manfaat yang besar terhadap perkembangan filsafat. Pemikiran-pemikiran modern ternyata merupakan turunan dari pemikiran filsuf Yunani. Sedangkan terkait dengan cara berpikir para flsuf Yunani, manfaatnya adalah mengaruniakan hati dan akal budi kepada manusia yang potensi kecerdasannya luar biasa, sebagaimana telah di contohkan oleh para filsuf Yunani dalam memanfaatkan hati dan akal budi mereka untuk mencari kebenaran dan memahami hakikat hidup.
Para filsuf mempunyai keterkaitan atau hubungan tentang pemikiran filsafat, yang pada akhirnya tidak bisa lari dari pemikiran filsafat yang berhubungan dengan hakekat hidup. Apabila kita memikirkan tentang filsafat itu sendiri, maka kita tidak akan bisa melarikan diri dari pikiran kehidupan kita sendiri.
Dan ternyata Tidak Seorang Filsufpun Mampu Melarikan Diri dari Filsafat, apalagi Diriku.

Anti Filsafat

"Sintetiskan tesis-tesis dan anti-tesis anti-tesis" Kalimat itulah yang ditunjukkan untuk menunjukkan sesuatu hal yang mempunyai hubungan. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa anti filsafat tersebut merupakan anti-tesis dari tesis filsafat itu sendiri. Oleh karena itu, anti filsafat merupakan bagian dari filsafat juga.
Dengan kata lain, pemikiran tentang anti filsafat merupakan pemikiran yang mempunyai arah tentang hubungannya dengan filsafat. Sehingga anti filsafat ternyata filsafat itu sendiri.

Filsafat melalui Pemikiran Para Filsuf

Plato (lahir sekitar 427 SM - meninggal sekitar 347 SM) adalah seorang filsuf dan matematikawan Yunani, dan pendiri dari Akademi Platonik di Athena, sekolah tingkat tinggi pertama di dunia barat. Ia adalah murid Socrates. Pemikiran Plato pun banyak dipengaruhi oleh Socrates. Plato adalah guru dari Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal ialah Republik (dalam bahasa Yunani Πολιτεία atau Politeia, "negeri") yang di dalamnya berisi uraian garis besar pandangannya pada keadaan "ideal".Dia juga menulis 'Hukum' dan banyak dialog di mana Socrates adalah peserta utama. Salah satu perumpamaan Plato yang termasyhur adalah perumpaan tentang orang di gua. Cicero mengatakan Plato scribend est mortuus (Plato meninggal ketika sedang menulis).
Pandangan Plato tentang Ide-ide, Dunia Ide dan Dunia Indrawi

Idea-idea

Sumbangsih Plato yang terpenting adalah pandangannya mengenai idea. Pandangan Plato terhadap idea-idea dipengaruhi oleh pandangan Sokrates tentang definisi. Idea yang dimaksud oleh Plato bukanlah ide yang dimaksud oleh orang modern. Orang-orang modern berpendapat ide adalah gagasan atau tanggapan yang ada di dalam pemikiran saja. Menurut Plato idea tidak diciptakan oleh pemikiran manusia. Idea tidak tergantung pada pemikiran manusia, melainkan pikiran manusia yang tergantung pada idea. Idea adalah citra pokok dan perdana dari realitas, nonmaterial, abadi, dan tidak berubah. Idea sudah ada dan berdiri sendiri di luar pemikiran kita. Idea-idea ini saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Misalnya, idea tentang dua buah lukisan tidak dapat terlepas dari idea dua, idea dua itu sendiri tidak dapat terpisah dengan idea genap. Namun, pada akhirnya terdapat puncak yang paling tinggi di antara hubungan idea-idea tersebut. Puncak inilah yang disebut idea yang “indah”. Idea ini melampaui segala idea yang ada.

Dunia Indrawi

Dunia indrawi adalah dunia yang mencakup benda-benda jasmani yang konkret, yang dapat dirasakan oleh panca indera kita. Dunia indrawi ini tiada lain hanyalah refleksi atau bayangan daripada dunia ideal. Selalu terjadi perubahan dalam dunia indrawi ini. Segala sesuatu yang terdapat dalam dunia jasmani ini fana, dapat rusak, dan dapat mati.

Dunia Idea

Dunia idea adalah dunia yang hanya terbuka bagi rasio kita. Dalam dunia ini tidak ada perubahan, semua idea bersifat abadi dan tidak dapat diubah. Hanya ada satu idea “yang bagus”, “yang indah”. Di dunia idea semuanya sangat sempurna. Hal ini tidak hanya merujuk kepada barang-barang kasar yang bisa dipegang saja, tetapi juga mengenai konsep-konsep pikiran, hasil buah intelektual. Misalkan saja konsep mengenai "kebajikan" dan "kebenaran".
Logika merupakan sebuah ilmu yang sama-sama dipelajari dalam matematika dan filsafat. Hal itu membuat filasafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak di samping nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa penasaran dan ketertarikan. Filsafat juga bisa berarti perjalanan menuju sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh oleh disiplin ilmu lain dengan sikap skeptis yang mempertanyakan segala hal.

Jumat, 18 November 2011

Reduksi

Filsafat Fenomenologi (Edmund Husserl, 1839-1939) kebenaran = kenyataan benda itu sendiri
Tiga tahap dalam metode fenomenologis yaitu 
Ÿ Reduksi Fenomenologis
Ÿ Reduksi Eidetis
Ÿ Reduksi Transendental
Pada reduksi fenomenologis, disaring tentang realitas objek dan  subjek.Objek diselidiki hanya sejauh yang disadari dan objek dipandang menurut relasinya dengan kesadaran.
Reduksi merupakan penyaringan atau perubahan(pengecilan). Pada kehidupan ini, banyak sekali sikap, sifat dan perbuatan yang bersifat reduksi.
http://aprillins.com/2009/444/fenomena-dan-unsur-fundamental-agama/
www.unhas.ac.id/rhiza/arsip/.../filsafat-iptek/Bab%202%20Elifas.ppt